Jasa bangun Rumah di Yogyakarta - Melayani dengan sepenuh hati

PROFIL

Terdiri dari SDM yang mumpuni dibidang arsitektur, sipil dan desain interior serta berpengalaman membangun rumah dan perumahan sederhana hingga mewah di Jogja dan sekitarnya.
Bermisi membangun rumah dengan mengutamakan kepuasan pelanggan dengan sentuhan inovasi dan profesionalisme didasari aspek pehitungan struktur serta spesifikasi material sehingga terwujud rumah yang sehat, nyaman dan nyaman. Pelayanan berdasarkan kepercayaan kepada seluruh pelanggan menjadikan kami mendapat rekomendasi dari pelanggan yang lain.

.................................................................................................



ARTIKEL:

Senin, Mei 21

Perbaikan Retak Non Struktural

Perbaikan Retak Non Struktural Walaupun dianggap tidak membahayakan, retak yang bukan diakibatkan oleh struktur cukup mengganggu penampilan rumah.
Karena ukurannya kecil, retak jenis ini sering disebut dengan retak rambut. Penyebab retak non struktural ini ada beberapa macam:
1. Perbedaan muai susut bahan Dinding terdiri atas beberapa bahan penyusun yang berbeda-beda. Didalamnya ada bata merah atau batako atau bata ringan, serta adukan semen untuk spesi, plester, dan acian. Masing-masing bahan itu memiliki nilai muai susut yang juga berbeda-beda. Saat ada perubahan suhu, satu bahan akan menyusut lebih cepat sementara bahan lainnya mungkin belum mengalami perubahan apa-apa. Perbedaan “gerakan” ini, walaupun tidak kasat mata, dapat memicu keretakan.
2. Kelembaban tidak dijaga Ini sebenarnya masih berkaitan dengan perbedaan muai susut. Apabila saat membangun dinding dimusim kemarau, si tukang lupa melembabkan acian-misalnya dengan menutupi dengan karung basah-keretakan dapat terjadi. Mengapa? Karena dinding bagian dalam kering dengan sempurna, sementara bagian luarnya langsung kering akibat terpapar sinar matahari. Perubahan yang cepat ini membuat lapisan luar dinding “pecah”.
3. Komposisi bahan kurang tepat Masing-masing bahan dinding, entah itu bata merah, batako, atau bata ringan memiliki karakteristik tersendiri. Karena itu, bahan perekatnya pun harus khusus, agar antara plesteran dan bata lebih “nempel”. Dengan bahan perekat khusus ini, tidak perlu membuat plesteran tebal-tebal. Plester yang terlalu tebal bobotnya lebih berat dan malah membuat plester cepat lepas dan membentuk retakan-retakan di dinding Karena tidak berkaitan dengan struktur, retak jenis ini relatif lebih mudah diatasi.

 Cara Menambal Retak:
1. Campurkan air ke dalam bahan penambahan retak (crack filler), sesuai dengan takaran yang ditentukan. Aduk rata.
2. Retak di dinding harus dikerok dulu, agar adukan dapat menutup tepat di sumber retak.
3. Oleskan adukan ini sepanjang retakan, ratakan dengan kape. Setelah itu, dinding dapat dicat ulang.

 ( Sumber: Tabloid Rumah, Edisi 112-V, 29 Mei 2007 )
 ( Jasa Bangun Rumah di Jogja)

Artikel lain:

Membersihkan Bagian Dalam Rumah Pasca Banjir
Pasangan Ideal Semen Instan
Pagar Besi dan Kayu
Modern dengan Unsur Geometris
Keindahan Garis Lurus dan Garis Lengkung
Desain Mushola Pribadi di Luar Rumah
Fengshui: Bolehkah Pintu Utama Membuka ke Arah Luar?
Dak Keramik Keraton Pengganti Dak Beton
Interior Bernuansa Seni Oriental
Green Building

Tidak ada komentar:

Posting Komentar